Aquaman : Film Rekomendasi di Awal Tahun

Review Film Aquaman





Me time bulan ini ( jatah me time sebulan sekali)  aku habiskan bareng kakak- kakak hebring nan rempong yang sudah merencanakan dari jauh- jauh hari.


Secara emak - emak ya, mau nonton aja banyak banget halangan dan rintangan sebelum benar- benar mateng bisa pergi bareng. Mulai dari ngerjain kerjaan rumah sehari sebelum pergi sampai drama waktu akan berangkat dengan diiringi isak tangis dan wajah menghibah anak- anak.

Tapi semua perjuangan itu sebanding, kapten!

Diawal tahun beberapa bioskop segera gencar mengiklankan film rekomendasi di libur panjang tahun ini.
Kemarin kami sempat dibingungkan dengan beberapa pilihan film, diantaranya ada Bumblebee, Keluarga Cemara, Milly dan Mamet, Aquaman dan beberapa film teranyar.

Tapi kami kompak memilih Aquaman sebagai Film yang bakal ditonton bertiga. Gak ada alasan spesifik sih, cuma pengen aja karna liat beberapa saran dari internet kalau film ini lumayan bagus.

Oke fix kita beli tiket untuk film ini. Dan tara... Tiket sudah ditangan. Kali ini kami memilih Cinemaxx yang berada di Medan Fair karna sekalian cuci mata dan dompet.hahahha








Sebenarnya Film Aquaman ini sudah mulai tayang dibeberapa bioskop dari Desember 2018 lalu. Tetapi sampai tanggal 6 Januari penjualan tiket untuk Film ini masih terbilang tinggi. Terbukti dari penuhnya kursi saat kami menonton.

Oke balik lagi ke Film Aquaman.
Film ini diproduksi oleh Warner Bros yang memang sudah ahli dalam pembuatan Film animasi, maka tak heran ketika Film ini mulai dikabarkan rilis banyak pecinta Film animasi mulai me-list film ini sebagai daftar tunggu.

Film yang disutradarai James Wan ini mengangkat cerita asli dari komiknya yang berjudul sama. Bahkan kostumnya juga dibuat semirip mungkin dengan karakter dikomik tersebut.

Film ini menceritakan bagaimana kisah Arthur curry (diperankan oleh Jason Momoa) dalam merebut takhta dari tangan saudara tirinya, Orm (dibintangi Patrick Wilson).

Film diawali dengan kisah perjumpaan antara Ayah Arthur dengan Ratu Atlanta hingga melahirkan Arthur.

Kisah awal pertarungan sengit ini bermuara pada rasa dendam Orm atas kematian sang Ibu, Ratu Atlanta (Nicole Kidman) dan juga campur tangan manusia dalam kehidupan bawah laut Atlantis.

Orm juga dibutakan oleh kerakusannya untuk menguasai lautan dan menjadikan beberapa kerajaan bawah laut tunduk terhadap perintahnya. Maka cara licik juga dilakukannya demi melancarkan niatnya itu.

Sementara didaratan, Arthur tumbuh sebagai manusia normal lainnya hanya saja secara tak kasat mata ia memiliki kekuatan yang tidak biasa.

Ia tersohor sebagai penolong para pelaut yang diserang oleh bajak laut terhebat dibawah naungan Black Manta ( Yahya Abdul Mateen II). Dan disinilah pertarungan sengit Aquaman dan Black manta dimulai. Ayah Black Manta tewas saat sedang bertarung dan menumbuhkan dendam membara (aih...) kepada Arthur. Ia pun diam- diam bekerjasama dengan Orm.

Sedangkan tunangan Orm, yaitu Mera (diperankan Amber Heard) berusaha mencari jalan agar Orm tidak menyerang daratan dan berusaha menjadikan Arthur sebagai Raja yang sebenarnya. Hm... Akhirnya kisah cinta segiempat,eh segitiga juga dialami disini.

Jadi... Kalau kalian adalah pengagum oppa- oppa Koreyah sejati yang suka liat lelaki manis nan menggoda macam saya ini. Maka kalian akan kaget berat ketika melihat Aquaman pertama kalinya. Karna aku gak nonton film sebelumnya yaitu Justice League (2017). Karna Aquaman ini bener- bener macho tapi kocak. Ada beberapa adegan ngebanyolnya disini.




Untuk jalan cerita ada beberapa yang membuat aku kurang puas ya. Seperti endingnya itu bagaimana. Apakah Aquaman mengadakan konfrensi pers ataukah menikahi Mera yang juga jatuh cintrong kepadanya. Atau Diam - diam adem ayem...
Terus si Black Manta itu tewasnya juga begitu aja?

Selebihnya okelah buat hiburan dikala liburan.

Tapi satu hal yang menonjol dari film Aquaman. Pesan moralnya sih ketangkep ya. Ini bukan hanya di Film aja, kenyataan bahwa laut sudah mulai menua dan renta akibat ulah manusia. Sampah yang menggunung, dan penemuan ikan paus yang mati karna tertelan sampah sekian ton itu adalah bahan perenungan buat kita. Manusia sebagai penghasil sampah dan limbah.

Kita tidak dapat menciptakan alam semesta, tapi setidaknya kita bisa ikut menjaga.


Maka dari sekarang kurangi keegoisan kita sebagai manusia. Apa salahnya kalau kepantai sampah yang kita hasilkan kita bawa pulang untuk kemudian kita buang ditempatnya. Bukan malah membawa pasir pantai ( ini juga terdengar sepele tapi termasuk tindakan ilegal dan mengakibatkan kerusakan alam).

Semoga pesan yang diselipkan di Film ini dapat ditangkap dengan baik oleh penontonnya.



Salam..
Mak inces makmud abas


Komentar

Postingan Populer