Mengatasi Tantrum Pada Anak

Mengatasi Tantrum Pada Anak. 





Pernahkah si kecil tantrum di tempat umum?  Saat di mall atau di rumah kerabat?  Pastinya jika kita sebagai orang tua yang baru akan merasa panik untuk mengatasinya.


Apa itu Tantrum?
Tantrum adalah ledakan emosional sikecil.  Biasanya sikecil akan tantrum ketika menginginkan sesuatu tetapi tidak terpenuhi.  Atau ketika sedang tidur ditengah malam tiba-tiba ia terbangun,  menangis sejadi-jadinya tanpa sebab dan tidak bisa ditenangkan.

Mengapa sikecil Tantrum?
Tantrum biasa dialami oleh balita usia 0-3 tahun. Tetapi jika dibiarkan bisa saja berlanjut sampai ia besar.

Tantrum merupakan ekspresi emosional sikecil ketika ia merasa sedih,  kesal dan marah tetapi tidak dapat mengungkapkan secara verbal. Maklum ya,  anak-anak masih terbatas dalam kata-kata dan juga ekspresi.

Karna itu sikecil akan menangis hebat bahkan sampai berguling kesana kemari agar orang tua mengerti bahwa ia menginginkan sesuatu.

Jika sikecil tantrum ditengah malam. Biasanya ditandai oleh aktivitas siang yang berlebihan hingga ia kelelahan.  Maka alam bawah sadarnya mengekspresikan melalui tangisan dan rengekan panjang.

Bagaimana mengatasinya?

Sedikit tips dan cara mengatasi tantrum




Saya sendiri pernah mengalami saat sikecil kami, Syafa tantrum ditengah malam selama seminggu.  Hal ini berawal ketika saya mulai menyapih si kecil. Kemungkinan alam bawah sadarnya terbiasa menyusu dijam saat ia tantrum. Ia seperti kehilangan sesuatu tetapi bingung mengekspresikannya.

Awalnya saya juga ikutan stres menanggapi hal ini. Saya sempat memarahinya,  tetapi akhirnya saya sadar. Ini karna alam bawah sadarnya yang merespon. Maka saya biarkan selama 5menit hingga ia mengeluarkan rasa marah dan sedihnya.


Saya lalu memeluk dan membisikkan padanya bahwa itu tidaklah baik.

Dan jika ia tantrum karna kelelahan maka saya berinisiatif memijat halus tubuhnya sambil terus memberikan pengertian agar ia jangan menangis. Dan Alhamdulillah ampuh.

Tetapi berbeda kasus jika anak tantrum karna menginginkan sesuatu ya.

Syafa pernah tantrum saat meminta balon.  Maka ia menangis sampai menjerit-jerit didekat penjual mainan.

Dan saya? Saya biarkan ia mengeluarkan rasa kesalnya. Kami bertatap mata,  dari tatapan mata saya yang datar,ia tau bahwa saya tidak suka.

Setelah berjeda saya lantas memberikan pengertian. Jika meminta sesuatu tidaklah harus menangis seperti itu. Dan malah saya tidak akan memberikan apapun keinginannya jika ia menangis begitu.  Ia mengangguk dan mengerti. Sejak itu ia tidak pernah tantrum lagi.

Adakalanya kita harus berprinsip dan tegas. Karna ketika ia terbiasa mendapatkan sesuatu dengan menangis, maka ia akan mempunyai pemikiran bahwa sangat mudah meminta dengan tangisan dan amukan.

Yang perlu diingat saat anak tantrum adalah jangan memukul atau melakukan kontak fisik pada anak karna akan melukai psikisnya.

Tidak pula membiarkan anak menjerit-jerit dan meninggalkannya sebagai ancaman. Karna itu tindakan pembiaran dan membuat ia semakin merasa tidak diperhatikan.

Sejatinya mengasuh dan merawat anak adalah sebuah tantangan dalam melatih kesabaran.  Tapi ingatlah bahwa waktu ini tidaklah lama,  kelak ia akan tumbuh semakin besar dan akan sangat sulit memeluknya lama. Jadi mari dinikmati dan tidak dijadikan beban.

Selalu berikan yang terbaik bagi anak karna itu adalah haknya. Dan sebagai kewajiban kita juga sebagai orangtua.

Jangan lupa selalu berikan asupan nutrisi terbaik bagi sikecil seperti memberikan Susu SGM Eksplor setiap hari minimal 2x ya.


Selamat menikmati masa indah sebagai orang tua.

Salam penuh cinta ❤😘

Julyanidar
mombassadorbatch7
Mahmud Abbas
Mamah muda anak baru satu🤣




Komentar

Postingan Populer